1 2 SUMBER POTENSI LOKAL DALAM PENENTUAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Robert Tua Siregar Staf Pengajar Pasca Sarjana PWK Univ.Simalungun I. Pendahuluan Dalam pelaksanaan pembangunan perlu memberi perhatian kepada sumber potensi yang ada di sekitarnya sehingga kebijakan yang ditetapkan perlu mengikut kepada sumber potensi lokal yang dimiliki. Kenyataan ini terjadi karena pembangunan daerah sangat ditentukan oleh potensi yang dimiliki oleh suatu daerah, maka kebijaksanaan yang dibuat oleh pemerintah daerah harus mengacu kepada potensi daerah yang berpeluang untuk dikembangkan, khususnya sektor pertanian. Chak de india full movie hd 1080p blu ray. Pengembangan sektor pertanian dalam arti luas perlu di hala tuju kepada sistem agroindustri.
![Pdf Pdf](https://www.pearsonhighered.com/assets/bigcovers/0/2/0/5/0205457932.jpg)
BUKU METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL PENDEKATAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF W LAWRENCE NEUMAN EDISI 7. PROMO BUKU MODEL MODEL PEMBELAJARAN Dr RUSMAN EDISI KEDUA 2. 33 (19) BUKU METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF BURHAN BUNGIN EDISI KEDUA 2. STATISTIKA SUHARYADI EDISI 3 BUKU 2 Buku murah free sampul. 0 (6) Metode Penelitian. Panjang yang kemudian melahirkan tiga paradigma dalam metode penelitian ilmu - ilmu sosial (Neuman, 2006: 70). Selain berbeda dalam memahami realitas sosial yang ada, ketiga. Berkesudahan dalam kedua tradisi penelitian “kuantitatif dan kualitatif” adalah Mixed. Edisi.1, hlm.345-357. Remo repair free download.
![Lowrance neumann penelitian sosial edisi kedua pdf free download 2017 Lowrance neumann penelitian sosial edisi kedua pdf free download 2017](http://thebaybridged.com/wp-content/uploads/2017/04/Pond-at-The-Fillmore-by-Estefany-Gonzalez-09jpg.jpg)
Cara menjalankan sistem ini boleh memberi peningkatan nilai tambah ekonomi sektor pertanian dan utamanya meningkatkan pendapatan kegiatan agroindustri di suatu wilayah. Sejalan dengan konsep ekonomi kegiatan ekonomi daerah dapat dikelompokkan ke dalam dua sektor, yakni sektor yang dasar dan sektor bukan dasar (Soekartawi, 1996).
Sektor dasar ialah kegiatan yang memberi sumber pemasukan dari luar daerah (eksport barang dan jasa). Sedangkan sektor bukan dasar ialah kegiatan ekonomi yang diarahkan bagi keperluan penggunaan lokal. Sektor yang bukan dasar, jumlah produksi meningkat jika permintaan bertambah. 3 Pembangunan ekonomi perdesaan pihak pemerintah daerah perlu mengembangkan sektor pertanian khususnya sektor agroindustri.
Arahan kebijakan sektor agroindustri ini memberi pengaruh kepada penggalakan perluasan tanah tanaman, kemudahsampaian, kemudahan, dan sosialekonomi wilayah. Juga, memberi peluang tenaga kerja, menyokong program pembinaan pemukiman dan mengurangi perpindahan penduduk serta meningkatkan keluaran wilayah (Sjafrizal, 2008). Meskipun pembangunan sumber potensi lokal tampaknya menjadi sesuatu yang baru, karena harus selalu ada, masalah ini baru-baru ini tidak hanya sampai pada agenda politik maupun cukup diakui dalam pemikiran ekonomi tradisional. Dalam prinsipprinsip ekonomi melihat bahwa masalah yang strategis dalam pengembangan ekonomi lokal adalah perlunya dibangun kesepakatan dan kesamaan persepsi tentang pendekatan yang bagaimana yang sebaiknya dalam menangani pembangunan ekonomi perkotaan. Kasru Susilo (2003) misalnya mengetengahkan adanya pelbagai tingkatan pengamatan pembangunan ekonomi, yaitu ekonomi mikro (pada skala perusahaan), ekonomi makro (pada skala negara), dan ada lagi penglihatan dari skala meso (misalnya dalam hal pembangunan prasarana atau yang bersifat sektoral), dan skala meta (yaitu misalnya pembangunan ekonomi perkotaan). Tidak dapat dipungkiri bahwa pembangunan ekonomi memerlukan penanganan dari semua skala pengamatan yang disebutkan diatas. Namun pada akhirnya sebuah konsep pembangunan penulis melihat utamanya tidak hanya untuk kepentingan ekonomi semata.
Keseimbangan antara sumber potensi, kemauan masyarakat, sutainable lingkungan dan tujuan kesejahteraan masyarakat pengguna potensi yang perlu diperhatikan. Sehingga dalam menentukan kebijakan pembangunan yang didasarkan 4 kepada sumber potensi penulis melakukan penelitian terhadap penentuan kebijakan pembangunan agroindustri di wilayah barat Propinsi sumatera Utara. Metodologi Pendekatan yang dijalankan pada kajian ini meliputi beberapa teknik yang penting bagi memperoleh dapatan yang diharapkan pada akhir kajian ini. Dalam metodologi, rancangan kajian dikenal pasti sebagai sesuatu perancangan yang menyeluruh dalam penyiasatan, termasuk rancangan pensampelan dan teknik pengumpulan data. Oleh itu suatu pendekatan metodologi yang sesuai diperlukan untuk mencapai matlamat kajian. Metod kualitatif dan kuantitatif teknik digunakan untuk memperoleh dapatan pada kajian ini. Kedua-dua kaedah ini dapat digunakan dalam satu kajian untuk menganalisis data dengan model yang digabung.